Selasa, 22 Agustus 2017

Posisi Pengelasan 6F & 6G (Pipa)

Materi dan Bahan

Posisi pengelasan 6F adalah Posisi Pengelasan sambungan sudut dan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar, sehinga tukang las nya yang berputar.
 Posisi pengelasan 6G adalah Posisi Pengelasan sambungan tumpul dan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar, sehinga tukang las nya yang berputar.










Job Sheet
A.   TUJUAN :
Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu :
1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP

B.   ALAT DAN BAHAN :
       1. Alat :
a.    Seperangkat peralataan las busur manual.
b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c.    Lembaran kerja/gambar kerja
       2. Bahan :
a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm

C.   KESELAMATAN KERJA :
    1.  Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar.  Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
    2.  Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
    3.  Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
    4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
    5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
    6.  Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
    7.   Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

D.   LANGKAH KERJA :
    1.   Siapkan 2 bahan las dengan ukuran masing-masing 50 x 20 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
    2.  Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
    3.  Atur amper pengelasan
    4.  Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung                                                                                        
    5.  Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
    6.  Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
    7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
    8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.

Soal-soal

1.Apa yang dimaksud dengan 6F Pipa?
2.Apakah posisi pengelasan 6F dan 6G Pipa dapat diputar?
3.Apa yang dimaksud dengan 6G Pipa?
4.Apa kepanjangan dari SMAW?
5.Sudut bevel pada sambungan tumpul 6G pipa adalah?

6. Berapa jalur yang dilakukan dalam mengelas 6G Pipa?
7. Apa yang dimaksud overlap ?
8. Berikan contoh gambar Pengelasan Posisi 6F dan 6G Pipa !
9. Sebutkan alat bantu yang digunakan dalam mengelas
10. Apa yang dimaksud root face ?

https://goo.gl/forms/mOLVne1LP2zHGJ5J3

Senin, 14 Agustus 2017

Posisi pengelasan 5F & 5G (pipa)

Materi dan Bahan
 Posisi pengelasan 5F Pipa adalah posisi pengelasan sambungan sudut mendatar atau horizontal namun pipa tidak dapat diputar
Posisi pengelasan 5G Pipa adalah posisi pengelasan sambungan tumpul mendatar atau horizontal pada pipa namun pipa tidak dapat diputar

Link PPT : https://drive.google.com/file/d/0B4-hVsydaY2FUFNuRklQTUN4bEk/view?usp=drivesdk

Link Youtube 5F pipa : https://m.youtube.com/watch?v=G3f88_8coNE
Link Youtube 5G pipa :https://m.youtube.com/watch?v=_oGbzgpw19k


Job Sheet
A.   TUJUAN :
Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu :
1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP

B.   ALAT DAN BAHAN :
       1. Alat :
a.    Seperangkat peralataan las busur manual.
b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c.    Lembaran kerja/gambar kerja
       2. Bahan :
a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm

C.   KESELAMATAN KERJA :
    1.  Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar.  Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
    2.  Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
    3.  Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
    4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
    5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
    6.  Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
    7.   Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

D.   LANGKAH KERJA :
    1.   Siapkan 2 bahan las dengan ukuran masing-masing 50 x 20 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
    2.  Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
    3.  Atur amper pengelasan
    4.  Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung                                                                                          
    5.  Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
    6.  Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
    7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
    8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.

Soal-soal

1.Apa yang dimaksud dengan 5F Pipa?
2.Apakah posisi pengelasan 5F dan 5G Pipa dapat diputar?
3.Apa yang dimaksud dengan 5G Pipa?
4.Apa kepanjangan dari SMAW?
5.Sudut bevel pada sambungan tumpul 5G pipa adalah?

Posisi pengelasan 2F & 2G (pipa)

1).Materi

 Posisi pengelasan 2F Pipa adalah posisi pengelasan sambungan sudut mendatar atau horizontal pada pipa dan dapat diputar









 Posisi pengelasan 2G Pipa adalah posisi pengelasan sambungan tumpul mendatar atau horizontal pada pipa dan dapat diputar








LINK PPT : https://drive.google.com/file/d/0B663haGG_RDLNnloQWotX3d5ajg/view 

Link Youtube 2F pipa : https://m.youtube.com/watch?v=nq2LgmThpP8
Link Youtube 2G pipa : https://m.youtube.com/watch?v=TlBzsqx00rk


Job Sheet

A.   TUJUAN :
Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu :
1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP

B.   ALAT DAN BAHAN :
       1. Alat :
a.    Seperangkat peralataan las busur manual.
b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c.    Lembaran kerja/gambar kerja
       2. Bahan :
a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm

C.   KESELAMATAN KERJA :
    1.  Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar.  Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
    2.  Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
    3.  Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
    4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
    5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
    6.  Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
    7.   Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

D.   LANGKAH KERJA :
    1.   Siapkan 2 bahan las dengan ukuran masing-masing 50 x 20 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
    2.  Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
    3.  Atur amper pengelasan
    4.  Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung                                                                                          
    5.  Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
    6.  Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
    7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
    8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.

Soal-soal

1.Apa yang dimaksud dengan 2F Pipa?
2.Apakah posisi pengelasan 2F dan 2G Pipa dapat diputar?
3.Apa yang dimaksud dengan 2G Pipa?
4.Apa kepanjangan dari SMAW?
5.Sudut bevel pada sambungan tumpul 2G pipa adalah?

Senin, 07 Agustus 2017

Posisi 1F & 1G (PIPA)

1. Materi pengelasan 1F dan 1G pipa

Pengertian pengelasan 1F
1F adalah pengelasan sambungan sudut/fillet posisi sumbu simetri dapat di putar pada pipa dengan proses las busur manual.









Pengertian pengelasan 1G

           1G adalah pengelasan sambungan tumpul / butt groove posisi sumbu simetri dapat di putar pada pipa dengan proses las busur manual.







2.Vidio
Link Youtube 1F : https://m.youtube.com/watch?v=5Qe56fSIt1I
Link Youtube 1G : https://m.youtube.com/watch?v=HOG2ypThBpc&feature=youtu.be

3.Power Point :
https://drive.google.com/file/d/0B4-hVsydaY2FZ1lIWHNtM0tpSGc/view?usp=drivesdk

4.JOBSHEET PENGELASAN POSISI 1F DAN 1G PADA PIPA


A.   TUJUAN :
Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu :
1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP

B.   ALAT DAN BAHAN :
       1. Alat :
a.    Seperangkat peralataan las busur manual.
b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c.    Lembaran kerja/gambar kerja
       2. Bahan :
a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm

C.   KESELAMATAN KERJA :
    1.  Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar.  Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
    2.  Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
    3.  Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
    4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
    5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
    6.  Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
    7.   Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

D.   LANGKAH KERJA :
    1.   Siapkan 2 bahan las dengan ukuran masing-masing 50 x 20 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
    2.  Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
    3.  Atur amper pengelasan
    4.  Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung                                                                                        
    5.  Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
    6.  Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
    7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
    8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.


5. Soal-soal pengelasan posisi 1F dan 1G pada pipa


1. Apa yang dimaksud dengan 1f pada pipa?
2. Apa yang dimaksud dengan 1g pada pipa?
3. Berapa sudut pada saat mengelas 1f pada pipa?
4. Berapa sudut pada saat mengelaa 1g pada pipa?
5. DCRP adalah.............
6. DCSP adalah.............
7. Apa yang dimaksud dengan distorsi?
8. Sebutkan 3 alat keselamatan kerja?
9. Apa arti dari E 6013?
10. Sebutkan 2 alat bantu saat mengelas?

Senin, 31 Juli 2017

POSISI PENGELASAN 4F & 4G

1). Materi 4F & 4G

📌Posisi pengelasan 4F

📌Posisi pengelasan diatas kepala (4F), bila benda kerja berada pada daerah sudut 45° terhadap garis vertikal, dan juru las berada dibawahnya.
Pengelasan posisi diatas kepala (4F) , sudut jalan elektroda berkisar antara 70°-85° tegak lurus terhadap benda kerja.
Untuk 4F, posisi benda kerja membentuk “T” kemiringan elektroda terhadap garis vertikal sebesar 45o.

📌Posisi pengelasan 4G


📌Posisi pengelasan 4G
Posisi pengelasan diatas kepala (4G), bila benda kerja berada pada daerah sudut 45° terhadap garis vertikal, dan juru las berada dibawahnya.
Pengelasan posisi diatas kepala (4G) , sudut jalan elektroda berkisar antara 70°-85° tegak lurus terhadap benda kerja.
2). Video pengelasan posisi
🎥 posisi pengelasan 4F : https://m.youtube.com/watch?v=WU4RSGn3qt4
🎥 Posisi pengelasan 4G : https://m.youtube.com/watch?v=cyR9IqZIt0c

3). Job Sheet 4F & 4G

📁 M.s Power point :


4. Job sheet

1.posisi pengelasan 4F

        Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :
(1) Pasanglah lurus vertikal logam dasar dengan penahan / penyangga 75° - 85° terhadap benda kerja.
(2) Atur posisi logam dasar kira-kira 50 lebih rendah dari arah pandang lurus.
(3) Bersihkan permukaan logam dasar dengan sikat kawat.
2. Posisi badan saat pengelasan
(1) Masukkan elektroda kedalam pengait pada tangkai pemegang
(2) Letakkan kabel dipundak.
(3) Posisi anda berdiri harus kaki melebar supaya tubuh anda stabil .
3. Penyalaan busur
(1) Atur arus las sekitar 85-93 Amper+
(2) Sudut elektroda terhadap logam dasar harus 5° - 20°
(3) Nyalakan busur sekitar 10-20 mm didepan titik awal dan putar balik lewat starting point .
4. Pengelasan rigi – rigi
(1) Jagalah agar sudut elektroda terhadap arah pengelasan
(2) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi dengan menggerakkan lengan.
(3) Usahakan busur pendek.
(4) Gerakkan elektroda dengan cepat ditengah rigi-rigi tapi dengan pelan pada kedua sisi.
(5) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi tidak melebihi 3x diameter elektroda.
(6) Majukan jarak las supaya rigi-rigi menutupi separoh rigi-rigi lainnya
(7) Jaga posisi busur agar selalu didepan terak

2.posisi pengelasan 4G
 
SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI di atas kepala (Overhead)

A. tujuan Intruksional
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini,diharapkan mampu membuat sambungan tumpul kampuh V posisi 4G dilas satu sisi pada flatt menggunakan elektroda rutil dengan memenuhi kriteria:
* lebar jalur las 14mm
* tinggi jalur las 2mm
* sambungan jalur rata
* peneterasi minimum 90%
* undercut maksimum 10%
* tidak overlap
* terak terperangkap maksimum 2mm²
* perubahan bentuk distorsi 5°

B. Alat dan bahan
 1.alat
*seperangkat mesin LBM (SMAW)
*Satu set alat keselamatan kerja
*satu set alat bantu LBM
  2.Bahan
*plat baja lunak ukuran 100x300x10mm, di bevel 30-35 drajat
*elektroda AWS-E 7018 dan 7016

C. Keselamatan kerja
*gunakan helm las
*rapihkan sisi tajam plat dengan grinda
*pakailah werpack
*ganti kaca filter jika rusak
*gunakan sarung tangan
*hati hati dengan benda panas hasil las


E. Langkah kerja
*siapkan peralatan LBM dan alat bantu
*siapkan minimum 2buah bahan las ukur 100x300x10mm
*atur amper pengelasan dengan diameter elektroda 85-93A
*lakukan las catat dengan elektroda AWS-E 7016 dan 7018
*lakukan pengelasan urut dengan menggunakan elektroda 7016
*periksa hasil las sebelum melanjutkan
*sebelum melakukan pengelasan capping grinda permukaan jalur las tersisa antara lain 0,5-1mm
*lanjutkan pengelasan sampai selesai

5.soal soal 4F dan 4G

1. Apa yang di maksud dengan pengelasan 4F?
2. Berapa posisi pengelasan 4F?
3.persiapan apa sajakah yang di perlukan sebelum proses pengelasan?
4. Berapa jalur pengisian 4F?
5. Apa bila terjadi nya tetesan cairan las jatuh ke bawah. Maka apa yang perlu di kenakan dalam keselamatan kerja?
6. Apa yang di maksud dengan pengelasan 4G?
7. Jelaskan apa yang di maksud dengan distorsi?
8. Berapa jarak root face pada sambungan tumpul 4G?
9. Sudut bevel pada sambungan tumpul 4G
Adalah...
10.Bagaimana cara mengatasi distorsi?

Jawabannya:
1. Pengelasan sambungan sudut / fillet posisi di atas kepala / over head pada pelat d3ngan proses las busur manual
2. Posisi pengelasan 4F yaitu kedudukan elektroda sekitar 5° - 20° terhadap garis vertikal.
3. Perisapan untuk pengelasan yaitu : Apron, sarung tangan las, kedok las, sepatu safety, dll.
4. Pada pengelasan 4F Terjadi 3 kali pengelasan
5. Perlu menggunakan sepatu saffety untuk mengatasi jatuhnya cairan las.
6. Pengelasa. 4G adalah pengelasan sambungan tumpul / butt groove posisi di atas kepala / over head pada pelat dengan proses las busur manual
7. Distorsi pada pengelasan adalah terjadinya perubahan bentuk atau penyimpangan bentuk oleh panas.
8. Jarak root face pada sambungan tumpul sekitar 1 - 3 mm
9. Besar sudut bevel pada sambungan tumpul 4G yaitu sekitar 60° - 70°
10. Mengatasi distrorsi yaitu setelah tack weld kemudian miringkan benda kerja sampai membentuk sudut 3° - 5°

Selasa, 25 Juli 2017

Posisi pengelasan 3F &3G

Posisi pengelasan 3F (Vertikal)
posisi pengelasan sambungan sudut/fillet posisi vertikal pada pelat dengan proses las busur manual. Kemiringan elektroda sekitar 10 °- 15° kebawahPosisi Pengelasan 3G (Vertikal),

Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda  sekitar 10º – 15º terhada garis vertikal  dan 70º – 85º terhadap benda kerja.

2.Video pengelasan 3F dan 3G


https://youtu.be/oylXbOOZh_c


https://youtu.be/2FO56RqldAg


3. PPT pengelasan 3F dan 3G


https://drive.google.com/file/d/0Byt-TU-bGidtalN3cFozbFNheXc/view?usp=drivesdk


4. Job sheet

  

1.posisi pengelasan 3F


        Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :

(1) Pasanglah lurus vertikal logam dasar dengan penahan / penyangga.

(2) Atur posisi logam dasar kira-kira 50 mm lebih rendah dari arah pandang lurus.

(3) Bersihkan permukaan logam dasar dengan sikat kawat.

2. Posisi badan saat pengelasan

(1) Masukkan elektroda kedalam pengait pada tangkai pemegang

(2) Letakkan kabel dipundak.

(3) Posisi anda berdiri harus kaki melebar supaya tubuh anda stabil .

3. Penyalaan busur

(1) Atur arus las sekitar 110 -130A.

(2) Sudut elektroda terhadap logam dasar harus 90o .

(3) Nyalakan busur sekitar 10-20 mm didepan titik awal dan putar balik lewat starting point .

4. Pengelasan rigi – rigi

(1) Jagalah agar sudut elektroda terhadap arah pengelasan 70- 80 .

(2) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi dengan menggerakkan lengan.

(3) Usahakan busur pendek.

(4) Gerakkan elektroda dengan cepat ditengah rigi-rigi tapi dengan pelan pada kedua sisi.

(5) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi tidak melebihi 3x diameter elektroda.

(6) Majukan jarak las supaya rigi-rigi menutupi separoh rigi-rigi lainnya

(7) Jaga posisi busur agar selalu didepan terak



  2.posisi pengelasan 3G

    

SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI ARAH NAIK 3G


A. tujuan Intruksional

Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini,diharapkan mampu membuat sambungan tumpul kampuh V posisi 3G dilas satu sisi pada flatt menggunakan elektroda rutil dengan memenuhi kriteria:

* lebar jalur las 14mm

* tinggi jalur las 2mm

* sambungan jalur rata

* peneterasi minimum 90%

* undercut maksimum 10%

* tidak overlap

* terak terperangkap maksimum 2mm²

* perubahan bentuk distorsi 5°


B. Alat dan bahan

 1.alat

*seperangkat mesin LBM (SMAW)

*Satu set alat keselamatan kerja

*satu set alat bantu LBM

  2.Bahan

*plat baja lunak ukuran 100x300x10mm, di bevel 30-35 drajat

*elektroda AWS-E 6013 dan 6010 atau 6011


C. Keselamatan kerja

*gunakan helm las

*rapihkan sisi tajam plat dengan grinda

*pakailah werpack

*ganti kaca filter jika rusak

*gunakan sarung tangan

*hati hati dengan benda panas hasil las


D. Posisi pengelasan 3G





E. Langkah kerja

*siapkan peralatan LBM dan alat bantu

*siapkan minimum 2buah bahan las ukur 100x300x10mm

*atur amper pengelasan dengan diameter elektroda 60-120A

*lakukan las catat dengan elektroda AWS-E 6010

*lakukan pengelasan urut dengan menggunakan elektroda 6013

*periksa hasil las sebelum melanjutkan

*sebelum melakukan pengelasan capping grinda permukaan jalur las tersisa antara lain 0,5-1mm

*lanjutkan pengelasan sampai selesai

Senin, 17 Juli 2017

Macam-macam posisi pengelasan AWS

Posisi Pengelasan adalah jenis atau posisi sambungan yang akan dilakukan pengelasan, posisi pengelasan ini dilakukan berdasarkan material atau produk yang akan dilas. Dalam teknologi pengelasan, semua itu ada pengkodeannya berdasarkan jenis sambungan. Untuk sambungan fillet maka disimbolkan dengan posisi 1F, 2F, 3F dan 4F, sedangkan untuk sambungan groove atau bevel maka disimbolkan dengan 1G, 2G, 3G dan 4G.

Macam Macam Posisi Pengelasan
Jenis jenis Posisi pengelasan pada pipa pun juga berbeda, untuk Pipa biasanya menggunakan jenis sambungan groove oleh karena itu pada Pipa disimbolkan dengan 1G, 2G, 5G dan 6G. Namun pada Pipa juga terkadang disambung dengan plate. Untuk Anda yang ingin mengetahui jenis jenis sambungan pengelasan, berikut ini detailnya.

Macam Macam Posisi Las :
1. Posisi Pengelasan untuk sambungan Groove
– 1 G (Posisi Pengelasan datar)
– 2G (Posisi Pengelasan Horizontal)
– 3G (Posisi Pengelasan Vertikal)
– 4G (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead)
2. Posisi pengelasan untuk sambungan Fillet
– 1F (Posisi Pengelasan datar)
– 2F (Posisi Pengelasan Horizontal)
– 3F (Posisi Pengelasan Vertikal)
– 4F (Posisi Pengelasan di atas kepala atau Overhead)
3. Posisi Pengelasan pada Pipa
– 1F (Posisi Pengelasan datar pipanya dapat diputar)
– 2F (Posisi Pengelasan Horizontal pipa dapat diputar)
– 5F (Posisi Pengelasan Vertikal namun pipa tidak dapat diputar, sehingga tukang las yang berputar)
– 6F (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar)